Ainul Mardhiah
adalah seorang bidadari yang paling cantik di surga yang Allah ciptakan untuk
sesiapa yang mati syahid berjuang di jalan Allah. Secara bahasa Ainul Mardhiah
berarti mata yang diridhai. Atau setiap pandangan yang melihatnya pasti akan
menemukan keridhaan di hati. Kisah Ainul Mardhiah diceriterakan dalam Hadits
Nabi riwayat Tirmidzi : Ketika pagi hari di bulan Ramadhan, Nabi sedang memberikan targhib (semangat untuk
berjihad) kepada pasukan Islam. Nabi pun bersabda, “Sesungguhnya orang yang mati syahid karena
berjihad di jalan Alloh, maka Alloh akan
menganugerahkannya Ainul Mardhiah, bidadari
paling cantik di surga”.
Salah satu
sahabat yang masih muda yang mendengar cerita itu menjadi penasaran. Namun, karena malu kepada Nabi dan sahabat-sahabat
lain, sahabat ini tidak jadi mencari
tahu lebih dalam mengenai Ainul Mardhiah. Waktu Zuhur sebentar lagi, sesuai sunah Rasul, para sahabat dipersilakan untuk tidur sejenak
sebelum pergi berperang. Bersama kafilah perangnya pun sahabat yang satu ini
tidur terlelap dan sampai bermimpi. Di dalam mimpinya dia berada di tempat yang
sangat indah yang belum pernah ia kunjungi sebelumnya. Dia pun bertemu dengan
seorang wanita yang sangat cantik yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Ia pun
bertanya kepada wanita tersebut, “Di
manakah ini?”. “Inilah surga.”, jawab
wanita itu. Kemudian sahabat ini bertanya lagi, “Apakah Anda Ainul Mardhiah?”. “Bukan, saya bukan Ainul Mardhiah. Kalau Anda ingin
bertemu dengan Ainul Mardhiah, dia
sedang berada di bawah pohon yang rindang itu.” Didapatinya oleh sahabat itu
seorang wanita yang kecantikannya berkali-kali lipat dari wanita pertama yang
ia lihat. “Apakah Anda Ainul Mardhiah?” “Bukan saya ini penjaganya. Kalau Anda
ingin bertemunya di sanalah singgasananya.” Lalu sahabat ini pun pergi ke
singgasana tersebut dan sampailah ke suatu mahligai. Didapatinya seorang wanita
yang kecantikannya berlipat-lipat dari wanita sebelumnya yang sedang
mengelap-ngelap perhiasan.
Sahabat ini
pun memberanikan diri untuk bertanya. “Apakah Anda Ainul Mardhiah?” “Bukan, saya bukan Ainul Mardhiah. Saya penjaganya di
mahligai ini. Jika Anda ingin menemuinya, temuilah ia di mahligai itu.” Pemuda itu pun
beranjak dan sampailah ke mahligai yang ditunjukkan. Didapatinya seorang wanita
yang kecantikannya berlipat-lipat dari wanita sebelumnya dan sangat pemalu.
Pemuda itu pun bertanya. “Apakah Anda Ainul Mardhiah?” “Ya, benar saya Ainul Mardhiah” Pemuda itu pun
mendekat, tetapi Ainul Mardhiah
menghindar dan berkata, “Anda bukan
seorang yang mati syahid.” Seketika itu juga pemuda itu terbangun dari
mimpinya. Dia pun menceritakan ceritanya ini kepada seorang sahabat
kepercayaannya yang dimohonkan untuk merahasiakannya sampai ia mati syahid.
Komando jihad pun menggelora. Sahabat ini pun dengan semangatnya berjihad untuk
dapat bertemu dengan Ainul Mardhiah. Ia pun akhirnya mati syahid. Di petang
hari ketika buka puasa, sahabat
kepercayaan ini menceritakan mimpi sahabat yang mati syahid ini kepada Nabi.
Nabi pun membenarkan mimpi sahabat muda ini dan Nabi bersabda, “Sekarang ia bahagia bersama Ainul Mardhiah”.
… سُبْحَانَ اللّهُ وَاَلْحَمْدُلِلّهِ وَلاَ
اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ. اَللّهُ
اَكْبَرُ …
Bidadari
merupakan salah satu anugerah Allah kepada seorang lelaki yang memasuki syurga.
Bagi seorang wanita yang solehah maka bidadari bagi suaminya adalah dikalangan
bidadar-bidadari kurniaan Allah dan dia (isteri solehah merupakan ketua kepada
segala bidadari- bidadari).
Berjihad/berdakwah
untuk agama Allah S.W.T merupakan satu amalan yang akan menjadi kesukaan Allah
S.W.T dan ini merupakan sunnah besar nabi S.W.T dan kalangan sahabat-sahabat
r.hum. Setiap manusia yang mati walaupun berapa umurnya maka akan ditanya
dimanakah masa mudanya dihabiskan.
Rasulullah
S.W.T bersabda: “Tidak akan berganjak kaki anak Adam di Hari Kiamat hingga
disoal tentang empat perkara: tentang usianya pada apa dihabiskannya, tentang masa mudanya apa yang telah
diperjuangkannya, tentang hartanya dari
mana datangnya dan ke mana telah dibelanjakannya dan tentang ilmunya apa yang
telah dibuatnya.” (Hadith sahih riwayat Tirmizi)
Ainul Mardhiah (bidadari untuk
orang yang berjihad/berdakwah untuk agama Allah S.W.T.)
"Seakan-akan bidadari itu
permata yakut dan marjan." QS. ar-Rahman (55) : 58
"Di dalam surga-surga itu
ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik." QS. ar-Rahman
(55) : 70
"(Bidadari-bidadari) yang
jelita, putih bersih dipingit dalam
rumah." QS. ar-Rahman (55) : 72
"Mereka tidak pernah
disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi
suami mereka) dan tidak pula oleh jin." QS. ar-Rahman (55) : 74
'Ainul
Mardhiah merupakan seorang bidadari yang paling cantik dalam kalangan bidadari-bidadari
yang lain (bermaksud mata yang di redhai). Suatu pagi (dalam bulan puasa)
ketika nabi memberi targhib (berita-berita semangat di kalangan sahabat untuk
berjihad/berdakwah untuk agama Allah) katanya siapa-siapa yang keluar di jalan
Allah tiba-tiba ia syahid, maka dia akan
dianugerahkan seorang bidadari yang paling cantik dalam kalangan
bidadari-bidadari syurga.
Mendengar
berita itu seorang sahabat yang usianya muda teringin sangat hendak tahu
bagaimana cantiknya bidadari tersebut, tetapi di sebabkan sahabat ini malu hendak
bertanyakan kepada nabi S.W.T, kerana
malu kepada sahabat-sahabat yang lain. Namun dia tetap memberi nama sebagai
salah sorang yang akan keluar di jalan Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar