Selasa, 29 September 2015

Ainul Mardhiah

Ainul Mardhiah adalah seorang bidadari yang paling cantik di surga yang Allah ciptakan untuk sesiapa yang mati syahid berjuang di jalan Allah. Secara bahasa Ainul Mardhiah berarti mata yang diridhai. Atau setiap pandangan yang melihatnya pasti akan menemukan keridhaan di hati. Kisah Ainul Mardhiah diceriterakan dalam Hadits Nabi riwayat Tirmidzi : Ketika pagi hari di bulan Ramadhan,  Nabi sedang memberikan targhib (semangat untuk berjihad) kepada pasukan Islam. Nabi pun bersabda,  “Sesungguhnya orang yang mati syahid karena berjihad di jalan Alloh,  maka Alloh akan menganugerahkannya Ainul Mardhiah,  bidadari paling cantik di surga”.

Salah satu sahabat yang masih muda yang mendengar cerita itu menjadi penasaran. Namun,  karena malu kepada Nabi dan sahabat-sahabat lain,  sahabat ini tidak jadi mencari tahu lebih dalam mengenai Ainul Mardhiah. Waktu Zuhur sebentar lagi,  sesuai sunah Rasul,  para sahabat dipersilakan untuk tidur sejenak sebelum pergi berperang. Bersama kafilah perangnya pun sahabat yang satu ini tidur terlelap dan sampai bermimpi. Di dalam mimpinya dia berada di tempat yang sangat indah yang belum pernah ia kunjungi sebelumnya. Dia pun bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Ia pun bertanya kepada wanita tersebut,  “Di manakah ini?”. “Inilah surga.”,  jawab wanita itu. Kemudian sahabat ini bertanya lagi,  “Apakah Anda Ainul Mardhiah?”. “Bukan,  saya bukan Ainul Mardhiah. Kalau Anda ingin bertemu dengan Ainul Mardhiah,  dia sedang berada di bawah pohon yang rindang itu.” Didapatinya oleh sahabat itu seorang wanita yang kecantikannya berkali-kali lipat dari wanita pertama yang ia lihat. “Apakah Anda Ainul Mardhiah?” “Bukan saya ini penjaganya. Kalau Anda ingin bertemunya di sanalah singgasananya.” Lalu sahabat ini pun pergi ke singgasana tersebut dan sampailah ke suatu mahligai. Didapatinya seorang wanita yang kecantikannya berlipat-lipat dari wanita sebelumnya yang sedang mengelap-ngelap perhiasan.
Sahabat ini pun memberanikan diri untuk bertanya. “Apakah Anda Ainul Mardhiah?” “Bukan,  saya bukan Ainul Mardhiah. Saya penjaganya di mahligai ini. Jika Anda ingin menemuinya,  temuilah ia di mahligai itu.” Pemuda itu pun beranjak dan sampailah ke mahligai yang ditunjukkan. Didapatinya seorang wanita yang kecantikannya berlipat-lipat dari wanita sebelumnya dan sangat pemalu. Pemuda itu pun bertanya. “Apakah Anda Ainul Mardhiah?” “Ya,  benar saya Ainul Mardhiah” Pemuda itu pun mendekat,  tetapi Ainul Mardhiah menghindar dan berkata,  “Anda bukan seorang yang mati syahid.” Seketika itu juga pemuda itu terbangun dari mimpinya. Dia pun menceritakan ceritanya ini kepada seorang sahabat kepercayaannya yang dimohonkan untuk merahasiakannya sampai ia mati syahid. Komando jihad pun menggelora. Sahabat ini pun dengan semangatnya berjihad untuk dapat bertemu dengan Ainul Mardhiah. Ia pun akhirnya mati syahid. Di petang hari ketika buka puasa,  sahabat kepercayaan ini menceritakan mimpi sahabat yang mati syahid ini kepada Nabi. Nabi pun membenarkan mimpi sahabat muda ini dan Nabi bersabda,  “Sekarang ia bahagia bersama Ainul Mardhiah”. … سُبْحَانَ اللّهُ وَاَلْحَمْدُلِلّهِ وَلاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ. اَللّهُ اَكْبَرُ
Bidadari merupakan salah satu anugerah Allah kepada seorang lelaki yang memasuki syurga. Bagi seorang wanita yang solehah maka bidadari bagi suaminya adalah dikalangan bidadar-bidadari kurniaan Allah dan dia (isteri solehah merupakan ketua kepada segala bidadari- bidadari).
Berjihad/berdakwah untuk agama Allah S.W.T merupakan satu amalan yang akan menjadi kesukaan Allah S.W.T dan ini merupakan sunnah besar nabi S.W.T dan kalangan sahabat-sahabat r.hum. Setiap manusia yang mati walaupun berapa umurnya maka akan ditanya dimanakah masa mudanya dihabiskan.
Rasulullah S.W.T bersabda: “Tidak akan berganjak kaki anak Adam di Hari Kiamat hingga disoal tentang empat perkara: tentang usianya pada apa dihabiskannya,  tentang masa mudanya apa yang telah diperjuangkannya,  tentang hartanya dari mana datangnya dan ke mana telah dibelanjakannya dan tentang ilmunya apa yang telah dibuatnya.” (Hadith sahih riwayat Tirmizi)
Ainul Mardhiah (bidadari untuk orang yang berjihad/berdakwah untuk agama Allah S.W.T.)
"Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan." QS. ar-Rahman (55) : 58
"Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik." QS. ar-Rahman (55) : 70
"(Bidadari-bidadari) yang jelita,  putih bersih dipingit dalam rumah." QS. ar-Rahman (55) : 72
"Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin." QS. ar-Rahman (55) : 74
'Ainul Mardhiah merupakan seorang bidadari yang paling cantik dalam kalangan bidadari-bidadari yang lain (bermaksud mata yang di redhai). Suatu pagi (dalam bulan puasa) ketika nabi memberi targhib (berita-berita semangat di kalangan sahabat untuk berjihad/berdakwah untuk agama Allah) katanya siapa-siapa yang keluar di jalan Allah tiba-tiba ia syahid,  maka dia akan dianugerahkan seorang bidadari yang paling cantik dalam kalangan bidadari-bidadari syurga.
Mendengar berita itu seorang sahabat yang usianya muda teringin sangat hendak tahu bagaimana cantiknya bidadari tersebut,  tetapi di sebabkan sahabat ini malu hendak bertanyakan kepada nabi S.W.T,  kerana malu kepada sahabat-sahabat yang lain. Namun dia tetap memberi nama sebagai salah sorang yang akan keluar di jalan Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar