Kamis, 21 Mei 2015

Merendahkan Diri di Hadapan Al Maalik

Manusia diciptakan ALLAH SWT dari setetes air mani yang hina, kemudian ALLAH SWT memberikan rezeki, berupa kesenangan, buah-buahan dsb. Dalam menjalani kehidupan datanglah cobaan secara perlahan masuk ke dalam kehidupan manusia, yang sejatinya menguji keimanan manusia, berupa kesedihan, kekurangan buah-buahan dsb (yang sejatinya kesedihan itu sedikit dibanding kesenangan yang menanti di depan/ akhirat). Dengan kata lain kesenangan itu di satu sisi adalah Rahmat dan di sisi lain adalah cobaan, apabila kita melupakan ALLAH SWT, maka kesenangan itu menjerumuskan kita (ingatlah ALLAH SWT yang memberikan kesenangan). Sampai sejauh manakah keimanan manusia kepada Rabb yang menciptakannya itu? Apakah manusia akan ingkar, atau manusia memilih tetap beriman kepada ALLAH SWT yang Maha Baik yang selama ini memberikan kita rezeki selama ini, dan apabila menghadapi cobaan dengan tabah akan dihapuskan dosanya dan ditingkatkan derajatnya di sisi Ar Rohman (Maha Pengasih)? Kalau ingkar kita berpihak kepada setan (sedangkan setan adalah musuh yang nyata bagi manusia dengan kata lain kita menzalimi diri sendiri)... Wallahu'alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar